Breaking News
Loading...
Kamis, 23 Januari 2014

Polisi Hongkong jenguk TKW asal ngawi di RS Sragen

00.43
Madiun(beritajatim.com)-Petugas kepolisian Hongkong akan memeriksa Erwiana Sulistyaningsih (22), TKW asal Kabupaten Ngawi, yang telah disiksa oleh majikannya hingga mengalami luka yang cukup serius dan mengalami trauma pisikis.

"Rombongan Kepolisian Hong Kong tiba di Bandara Adi Sumarmo Solo, Jawa Tengah, pukul 18.00 WIB tadi. Dari situ rombongan akan langsung ke RSI Sragen untuk menemui Erwiana yang masih dirawat di sana," ujar Kepala Bidang Transmigrasi, Penempatan, dan Perluasan Kesempatan Kerja, Dinsosnakertrans Kabupaten Ngawi, Budi Priyanto, Senin (20/1/2014).

Budi mengatakan, sesuai informasi yang diperolehnya, aparat Kepolisian Hong Kong tersebut akan tiba bersama rombongan lain yang terdiri dari petugas Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Hong Kong, Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, dan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia.

"Tujuan kepolisian tersebut datang adalah untuk memintai keterangan pada yang bersangkutan atau Erwiana. Kalau memungkingkan proses pembuatan Berita Acara Pemeriksaan akan dilakukan malam nanti," kata dia.

Ia menjelaskan, kedatangan Kepolisian Hong Kong tersebut juga berdasarkan hasil visum tim dokter RSI Amal Sehat Sragen yang sebelumnya telah dikirimkan pihak Dinsosnakertrans Ngawi ke BNP2TKI.

Sesuai hasil visum dokter, diketahui bahwa bagian kepala Erwiana terkena pukulan benda tumpul. Erwiana didiagnosa dokter mengalami trauma kepala, bahkan sampai gegar otak.

"Erwiana dari hasil pemeriksaan dokter juga mengalami gegar otak, karena adanya pukulan benda tumpum. Karena itu dia sering pusing. Selain itu juga ditemukan retakan pada tulang wajah," jelas Budi.

Seperti diketahui, Erwiana Sulistyaningsih (22), seorang TKI asal Dusun Kawis, Desa Pucangan, Kecamatan Ngrambe, Kabupaten Ngawi, diduga menjadi korban penganiayaan majikannya saat bekerja di Hong Kong sejak 13 Mei 2013.

TKI yang bekerja di Tseung Kwan O, Hong Kong, selama delapan bulan terakhir tersebut selalu disiksa dan tidak pernah digaji. Ia kemudian dipulangkan diam-diam ke Indonesia oleh majikannya dengan kondisi tubuh penuh luka. Kini korban masih menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Islam (RSI) Sragen, Jawa Tengah, dan dilaporkan kondisinya terus membaik.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Toggle Footer